Kamis, 22 Desember 2011

Resensi Buku Live through This Kekuatan Cinta Seorang Ibu


Judul Buku : Live through This Kekuatan Cinta Seorang Ibu

Penulis : Debra Gwartney

Penerbit : Mahda Books

Terbit : Agustus 2009



Resensi Buku

“Live Through This Kekuatan Cinta Seorang Ibu” ialah true the story book yang diangkat langsung dari kehidupan penulisnya Debra Gwartney. Sejak bercerai dari suaminya, dua anaknya yang pertama, Amanda dan Stephani, selalu membuat masalah, mulai dari menyulut kebakaran di sekolah sampai akhirnya keduanya melarikan diri dan hidup di jalanan. Mereka lebih memilih menjalani kehidupan jalanan yang bebas dengan segala keburukannya daripada tinggal di rumah yang lengkap dengan segala fasilitas. Sang ibu harus berjuang dengan segala keterbatasannya sebagai orang tua tunggal dan pencari nafkah, untuk melindungi dan membawa anaknya kembali pulang. Segala cara dilakukan oleh sang ibu agar anak-anaknya mau kembali pulang dan berkumpul bersama-sama lagi.

Amanda dan Stephani adalah dua jiwa yang tidak bisa dipisahkan. Mereka tidak bisa hidup berjauhan. Amanda sang kakak membutuhkan stephani sebagai pengikut dan orang yang selalu menyetujui dan mendukung setiap keputusan yang ia ambil. Tak peduli salah ataupun benar. Sedangkan Stephani sang adik membutuhkan Amanda sebagai pelindung dan teman terbaiknya karena menurutnya tidak ada lagi orang yang mengerti dan melindunginya setelah orang tua mereka bercerai kecuali sang kakak. Mereka menganggap bahwa sang ibu lah yang meninggalkan ayah dan penyebab dari perceraian. Amanda dan Stephanie lebih ingat dengan perkawinan orangtua mereka di banding kedua adiknya, Marry dan Molly. Mereka merindukan keluarga yang terdiri dari enam orang bersama ayah mereka, bertahun-tahun setelah orangtua mereka bercerai. Hal itu menyebabkan mereka melampiaskan kemarahannya kepada sang ibu dengan melakukan hal-hal yang membuat ibu marah.

Berbulan-bulan Amanda dan Stephanie tidak ada di dekat sang ibu dan kedua adiknya karena mereka lebih memilih hidup bebas dijalanan. Tetapi Gwartney juga berusaha membuat putri-putrinya tetap mengambang. Ia menggantung putri-putrinya di suatu tempat seperti pakaian-pakaian yang menggelembung di tiang jemuran. Aman, tak tersentuh dan bersih. Kadang-kadang pikirannya membayangkan putrinya ini berada pada bilik telepon selama bermenit-menit sampai Amanda bisa mengucapkan “Kami baik-baik saja”. Dan kemudian “tidak dimana-mana” untuk menjawab pertanyaannya “Di mana kamu?” dan “Tidak, Mom” ketika Gwartney meminta putrinya “Tolong Pulanglah”. Begitu Amanda menutup telepon, ia menempatkan Amanda pada keadaan mengambang lagi bersama stephanie. Di tempat yang tinggi di mana mereka tidak akan kena pukul atau ditusuk atau disayat atau diperkosa atau dibunuh. Jauh tinggi di langit, di udara, di tengah kabut musim gugur yang berat dan jatuh ke lembah. Suatu tempat di mana putri-putrinya tetap sejahtera.

Hingga akhirnya Amanda benar-benar sadar akan perjuangan Gwartney untuk membuat hidupnya dan Stephanie bahagia pada saat ia bisa melahirkan seorang bayi karena kekuatan doa dan sang ibu yang selalu menemaninya dalam proses persalinan. “Amanda, lakukanlah demi bayimu” adalah kata-kata yang membuat dirinya tahu bahwa perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya adalah hidup dan mati.

Live through this merupakan lukisan tentang usaha habis-habisan Gwartney untuk menemukan kembali putri-putrinya yang begitu dicintainya. Perjuangan seorang ibu dalam merebut kembali cinta dari kedua anaknya yang hilang sebagai akibat ketidak harmonisan yang dialami dalam kehidupan pernikahan. Cerita yang memperlihatkan realitas kehidupan yang dialami. Mengandung sebuah pesan, bagaimana kita sebagai anak mencoba untuk memahami jalan pikiran orang tua dan mengetahui betapapun tindakan orang tua yang menurut kita salah, sesungguhnya jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam tertanam cinta murni untuk dapat membahagiakan sang kekasih dengan caranya yang kadang tidak dapat kita pahami.

Buku Live Though This ini menginspirasi untuk setiap anak di dunia. Bahwa Ibu adalah pemberian Tuhan yang terbaik buat kita. Cintanya tidak akan luntur dimakan waktu, pelukannya yang hangat dapat melepaskan semua beban, jiwanya telah dia berikan untuk membahagiakan kita. Kita sebagai anak mungkin saja dapat melupakannya dalam suatu waktu, tetapi ibu tidak akan pernah melupakan kita. Dengan ketulusannya dia akan selalu memikirkan kita, walaupun terkadang kita sering menyakiti hatinya atau bahkan membencinya. Tetapi Ibu dengan lautan maaafnya yang begitu luas tidak pernah sekalipun untuk dapat membenci kita.

“Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa। Hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia.....”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar